Bacajuga: Seni Kriya | Pengertian, Fungsi, dan Contohnya. Fungsi Karya Seni. Bukan hanya menekankan dalam penggunaan karya seni terapan, murni, atau karya seni 2 dimensi maupun 3 dimensi. Akan tetapi karya seni sendiri memiliki beberapa fungsi yang lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasanya. 1.
Banyakhasil produk dari seni kriya digunakan untuk benda pajangan. Seni kriya tersebut lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsinya sehingga seni kriya jenis ini mengalami berbagai pengembangan. Contohnya hiasan dinding, karya seni ukir, patung, cinderamata dan lain sebagainya..
Soalpertanyaan : Penciptaan benda-benda kriya lebih mengutamakan fungsi Jawaban : Jawaban yang tepat dari soal “penciptaan benda-benda kriya lebih mengutamakan fungsi” adalah Benda-benda kriya diciptakan dengan lebih mengutamakan fungsi praktis.
baikmateri maupun pikirannya. LKS ini dibuat berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan. harapan digunakan untuk menunjang pembelajaran seni budaya di sekolah. Dengan. dicetaknya LKS ini diharapkan. siswa dapat lebih mudah dalam menguasai materi serta dapat. menguasai kompetensi yang diharapkan.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Istilah “Kriya” diambil dari kata “Krya” yang merupakan bahasa sansekerta yang mempunyai arti mengerjakan. Jadi, seni kriya yaitu jenis karya seni yang dihasilkan dengan memanfaatkan keterampilan tangan manusia, dimana karya tersebut memperhatikan nilai estetika atau keindahan dan aspek fungsional. Jadi, sebenarnya apapun kerajinan tangan yang dibuat oleh manusia dan mempunyai nilai keindahan, bisa dikatakan sebagai seni rupa kriya. Buat mengetahui lebih dalam mengenai seni kriya, kamu juga harus mengetahui apa aja fungsi dari jenis seni yang satu ini dalam kehidupan kamu. Sejarah dan Perkembangan Seni KriyaFungsi Seni KriyaUnsur – Unsur Seni Kriya1. Aspek Kegunaan Utility2. Syarat Keindahan EstetikaJenis – Jenis Seni Kriya1. Seni Kriya Berdasarkan Bahan Pembuatnya2. Seni Kriya Berdasarkan Cara Membuatnya Sejarah dan Perkembangan Seni Kriya Seni kriya ini sebenarnya udah ada sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan, adanya penemuan benda – benda dari zaman Noelithikum zaman batu muda yang bentuknya seperti seni kriya. Pada zaman prasejarah, benda – benda itu dibuat dari bahan tanah liat, batu, dan logam dengan beragam fungsi dan manfaat. Ada beberapa orang yang memakai sebagian alat buat berburu, wadah, dan juga buat bertani. Pada masa itu, seni Kriya dibuat secara sederhana dan lebih mengedepankan aspek fungsional atau buat kebutuhan fisik. Tapi, manusia zaman prasejarah udah mulai mengerti tentang seni, hal ini terlihat dari penemuan tembikar yang udah ada hiasan berupa simbol – simbol kehidupan spiritual yang mereka percaya. 1. Seni Kriya Tradisional Klasik Pada masa kerajaan Hindu – Budha udah banyak sekali yang menghasilkan karya seni kerajinan tangan. Teknik dan hasil karya seni yang dibuat pada masa itu, berdasarkan pemikiran falsafah hidup agama Hindu, Budha, dan juga Islam. Ada beberapa contoh dari seni Kriya pada masa klasik, diantaranya yaitu Wayang kulit Pandai perak dan emas Ukiran – ukiran kayu Keris dan senjata lainnya Kerajinan topeng. 2. Seni Kriya Tradisional Rakyat Karya seni Kriya tradisional disesuaikan dengan watak, adab, dan juga lingkungan pada masa itu. Ada juga jenis dan teknik pembuatan Kriya, yang ditentukan oleh bahan dan alat yang ada di sekitar tempat tinggal masyarakat. 3. Seni Kriya Indonesia Baru Pada zaman kolonial, masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang mengedapankan nilai – nilai rasional dan kehidupan jasmaniah. Hal ini mengakibatkan kesadaran masarakat akan nilai – nilai tradisional seni Kriya menjadi luntur. Beberapa orang menggabungkan Kriya seni tradisional dengan kriya baru dengan memakai bahan – bahan industri. Proses komersialisasi ini akhirnya membuat para seniman gak bisa mewariskan keahlian mereka kepada generasi penerus. Pada zaman modern seperti sekarang ini, seni Kriya ini dipakai sebagai benda terapan, dekorasi, hiasan, dan mainan. Ada beberapa fungsi dari seni kriya yang perlu kamu ketahui, diantaranya sebagai berikut ini 1. Sebagai Hiasan Dekorasi Ada banyak sekali produk – produk kerajinan tangan yang dipakai sebagai benda pajangan, hiasan, atau dekorasi ruangan. Dalam hal ini, seni Kriya lebih mengutamakan fungsi estetika jadi bisa buat memperindah suatu ruangan. Berikut ini, ada beberapa contoh karya seni jenis ini yang dipakai sebagai hiasan atau dekorasi, yaitu Patung Hiasan dinding Seni ukir Benda cinderamata Tembikar. 2. Sebagai Benda Mainan Sebagai benda mainan, seni ini fungsinya buat menghibur siapapun yang membutuhkannya. Dalam hal ini, seni rupa kriya mempunyai nilai keindahan dan juga nilai fungsi yang sepadan. Umumnya, jenis kriya seperti ini bentuknya sederhana dengan bahan yang cukup mudah didapatkan dan dikerjakan dan harganya terjangkau. Berikut, ada beberapa contoh dari karya seni jenis ini yang dipakai sebagai alat permainan, diantaranya yaitu Boneka Congklak Kipas kertas. 3. Sebagai Benda Terapan Jenis seni kriya yang dipakai sebagai benda terapan siap pakai yaitu benda yang lebih mengutamakan fungsinya, daripada estetikanya. Umumnya, seni kriya sebagai benda terapan ini bisa dipakai dengan nyaman tanpa menghilangkan unsur estetikanya. Dibawah ini, ada beberapa contoh dari karya seni jenis ini yang dipakai sebagai benda terapan, yaitu Kursi kayu Lemari hias Tempat tidur kayu Keramik. Unsur – Unsur Seni Kriya 1. Aspek Kegunaan Utility Ada beberapa unsur dalam aspek kegunaan atau utility, diantaranya yaitu a. Security Security merupakan jaminan mengenai keamanan orang yang memakai barang – barang tersebut. b. Comfortable Comfortable merupakan enaknya dipakai dan barang yang enak dipakai disebut dengan barang terap. Barang – barang terapak yaitu barang yang mempunyai nilai praktis yang tinggi. c. Flexibility Flexibility yaitu keluwesan penggunaan dan barang – barang seni kriya yaitu barang terap yang artinya barang yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Barang terap dipersyaratkan memberi kemudahan dan juga keluwesan penggunaan, supaya pemakai gak mengalami kesulitan dalam penggunaannya. 2. Syarat Keindahan Estetika Sebuah barang terapan gimanapun enaknya dipakai, kalo gak enak dipandang maka pemakai barang itu gak akan merasa puas saat memakainya. Keindahan bisa menambah rasa senang, nyaman, dan puas buat pemakainya. Dorongan orang memakai, mempunyai, dan menyenangi jadi lebih tinggi kalo barang itu diperindah dan berwujud estetik. Jenis – Jenis Seni Kriya Jenis seni kriya ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu berdasarkan bahan pembuatnya dan berdasarkan cara membuatnya, berikut ini penjelasannya. 1. Seni Kriya Berdasarkan Bahan Pembuatnya a. Seni Rupa Kriya Batu Buat orang yang mempunyai kekreatifan, batu juga bisa dijadikan sebuah karya seni rupa kriya. Karya seni yang terbuat dari batu biasanya berupa patung dan arca. Batu – batu tersebut akan diukir atau dipahat. Kerajinan seni rupa kriya batu ini bisa ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. b. Seni Rupa Kriya Kulit Kulit juga bisa dijadikan sebagai bahan seni rupa kriya. Ada banyak sekali jenis kulit hewan yang bisa dijadikan seni rupa kriya seperti kulit sapi. Bahkan kulit binatang buas juga bisa dijadikan seni rupa kriya. Tapi, penggunaan kulit hewan sebagai seni dibatasi, karena dikhawatirkan akan merusak populasi hewan khususnya hewan liar yang dilindungi. c. Seni Rupa Kriya Logam Biasanya, seni kriya yang berasal dari logam dipakai untuk membuat patung. Ada banyak sekali jenis hiasan yang bisa terbuat dari logam. Bahkan, gak jarang seni kriya dari logam ini dijual dengan harga yang sangat mahal, seperti seni kriya yang terbuat dari logam emas. d. Seni Rupa Kriya Keramik Seni rupa kriya keramik ini terbuat dari tanah liat yang dibakar dan kemudian dibentuk. Bentuk dari seni rupa kriya yang satu ini sangat beragam tergantung dari keinginan sang seniman. Contoh dari sebuah seni jenis kriya keramik yang bisa kamu temui seperti teko keramik, guci, dan beberapa hiasan keramik lainnya. e. Seni Rupa Kriya Tekstil Tekstil merupakan sebuah bahan kain, jadi seni rupa kriya tekstil yaitu seni rupa kriya yang terbuat dari kain. Nusantara kaya akan seni rupa kriya yang terbuat dari tekstil. Contoh seni rupa kriya yang terbuat dari tekstil yaitu baju adat, kain batik, dan kain tenunan. f. Seni Rupa Kriya Kayu Jenis seni rupa kriya yang satu ini terbuat dari kayu. Ada banyak sekali hasil seni kriya yang terbuat dari kayu. Contoh seni rupa kriya yang terbuat dari kayu yaitu furniture, kursi kayu, meja kayu, dan beberapa jenis pajangan ukiran kayu. 2. Seni Kriya Berdasarkan Cara Membuatnya a. Seni Rupa Kriya Bordir Membordir ini juga termasuk kedalam pekerjaan seni rupa kriya, dan seni bordir ini biasanya diterapkan pada kain atau pakaian. Hasil dari seni kriya bordir akan menambah nilai estetika dari sebuah kain. Jadi, kamu bisa memakai kain atau pakaian yang lebih enak di lihat oleh mata seseorang. b. Seni Rupa Kriya Anyaman Seni rupa kriya anyaman merupakan seni yang dibuat dengan cara menganyam. Ada banyak sekali benda yang dihasilkan dengan cara menganyam. Salah satu contoh dari benda yang bisa dihasilkan dengan cara menganyam yaitu tikar. Ada beberapa bahan anyaman yang sering dipakai, diantaranya yaitu Anyaman rotan Anyaman bambu Anyaman tali Anyaman pandan. c. Seni Rupa Kriya Tenun Menenun juga merupakan salah satu cara buat menciptakan sebuah karya seni rupa kriya. Seni rupa kriya tenun ini biasanya dipakai untuk membuat kain tradisional seperti kain tenun. Setiap daerah di Indonesia mempunyai corak tenun yang berbeda – beda. d. Seni Rupa Kriya Batik Seni rupa kriya batik merupakan seni yang memakai teknik membatik. Buat melakukan atau mengerjakan jenis seni kriya batik ini, seniman akan membutuhkan kain dan malam sebagai bahan baku membatik. Dalam teknik membatik itu, membutukan kesabaran yang sangat ekstra. Salah sedikit, maka hasilnya akan jelek dan gak sesuai. Ada beberapa teknik dalam membatik, diantaranya yaitu Teknik tulis Teknik cap Teknik lukis. e. Seni Rupa Kriya Pahat Dalam hal ini, biasanya seniman akan memakai alat pahat tertentu. Alat pahat ini dipakai untuk memahat batu atau media apa aja yang sifatnya keras dan bisa dipahat. Ada beberapa contoh dari hasil seni rupa kriya pahat atau ukir, diantaranya yaitu Ukiran furnitur Topeng kayu. Nah, itulah tadi penjelasan singkat mengenai seni kriya yang perlu kamu ketahui. Semoga bisa membantu kamu dalam belajar mengajar 😀 Originally posted 2020-05-30 195736.
seni kriya merupakan seni kerajinan dalam membuat benda-benda pakaian berdasarkan kegunaan dan keindahannya dalam kehidupan sehari-hari yang bukan termasuk jenis seni karya adalah A, ukiran B, anyaman C, kain songket D, wayang jawabanB anyaman...Semoga bermanfaatSEMOGA BETUL...MAAF JIKA SALAH...TERIMA KASIH...。•̀ᴗ-✧
Pengertian Seni Kriya secara umum adalah karya seni yang dihasilkan dari keterampilan tangan hand skill dan mempunya segi fungsional kebutuhan fisik serta keindahan kebutuhan emosional. Seni Kriya merupakan karya seni rupa terapan yang lebih menonjolkan rupa atau keindahan. Dalam perkembangannya, seni kriya lebih identik dengan seni Kriya sudah ada di Indonesia sejak zaman prasejarah nenek moyang kita, dibuktikan dengan banyak ditemukannya benda-benda sejak zaman neolitikum yang dimana saat itu manusia sudah mulai tinggal menetap. Awal mulanya benda yang digunakan sebagai karya seni kriya adalah tembikar yang terbuat dari tanah di zaman Neolitikum saat itu dijadikan sebuah hiasan dan simbol kehidupan spritual. Di zaman selanjutnya, seni kriya berkembang lebih baik dari segi fungsi, kualitas bahan, bentuk dan corak hiasannya. Awalnya seni kriya hanya berbentuk sederhana, namun seiring perkembangannya menjadi mempunyai bentuk yang bermacam-macam dan lebih banyak etimologi, Kriya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Krya’ yang artinya mengerjakan. Krya terus berkembang menajdi karya, kriya dan kerja. Jadi dalam arti khusus kriya adalah mengerjakan sesuatu hal yang menghasilkan sebuah benda, objek atau kamus besar bahasa Indonesia Kriya diartikan sebagai pekerjaan kerajinan tangan. Dalam bahasa inggris disebut Craft yang artinya energi atau kekuatan, secara khusus maksudnya adalah suatu keterampilan dalam membuat umumnya, fungsi seni kriya adalah sebagai berikut1. Hiasan DekorasiHasil dari karya seni kriya banyak digunakan sebagai hiasan dekorasi dengan tujuan untuk mengelola permukaan benda menjadi lebih menarik untuk dinikmati. Gambar dekorasi merupakan gambar hiasan yang memiliki wujud membuat ruangan terkesan hidup dan memiliki nilai estetik. Banyak hasil karya seni kriya yang fungsinya sebagai pajangan karena seni kriya adalah kelompok seni rupa yang menonjolkan rupa dari pada fungsinya seperti cindera mata, hiasan dinding, ukir, patung dan Benda Terapan Siap PakaiSeni kriya jenis ini lebih mengutamakan fungsinya sebagai benda yang siap pakai. Biasanya mempunyai sifat nyaman, enak dipandang dan tidak kehilangan unsur keindahan seni kriya itu sendiri. Seperti keramik, senjata, furnitur, dan lain Benda MainanTanpa kita sadari, jenis produk hasil karya seni kriya banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seperti sebuah terapan ukir yang fungsinya sebagai alat permainan. Pada umumnya, produk seni kriya ini di kemas dengan sederhana, bahan yang digunakan pun mudah di dapatkan dan harga yang di tawarkan pun tidak melangit, murah namun tidak murahan. Misalnya kipas kertas, dakon, boneka dan banyak seni kriya di Indonesia sampai saat ini menjadi perbincangan yang banyak di perhatikan, khususnya bagi kaum pengamat kreatif, pengrajin, seniman, pelajar dan para kolektor. Tags fungsi seni kriya, seni kriya, seni rupa
Seni rupa tumbuh dan berkembang bersama dengan cabang seni yang lainnya. Seni rupa ini memberi keunikan atau ciri yang khas pada masing-masing etnis dan suku bangsa yang tersebar di seluruh Nusantara. Secara umum seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu seni murni fine art/pure art dan seni terapan applied art/useful art. Seni murni dibagi menjadi seni lukis dan seni patung. Adapun seni terapan dibagi menjadi seni desain, seni arsitektur, seni dekorasi, seni ilustrasi, dan seni antara kedua bentuk seni rupa tersebut terletak pada cara mengekspresikan dan mengaplikasikannya. Jika seni murni lebih menekankan pada bentuk ekspresi maka seni terapan lebih mengedepankan aspek ekonomis dan aplikasi atau nilai guna bagi kehidupan kriya atau kerajinan cenderung bersifat praktis fungsional. Seni kerajinan sangat beraneka ragam bentuk, motif teknik, dan medianya. Beberapa contoh seni kriya adalah kerajinan anyaman, keramik, batik, ukiran, topeng, wayang, tenun, dan logam aplikasi. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menciptakan karya yang layak dan bermutu, yaitu syarat kegunaan dan syarat Syarat Kegunaan Tujuan pembuatan seni kriya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari haruslah mengutamakan nilai praktis benda kriya tersebut. Agar hal tersebut terpenuhi, proses penciptaan karya seni kriya harus mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya faktor kenyamanan, keluwesan, dan Kenyamanan Setiap benda kriya yang dibuat sebaiknya dapat memberi kenyamanan bagi pemakainya. Dalam pembuatan sebuah cangkir misalnya, pembuatnya harus memperhitungkan bentuk yang sesuai dengan mulut dan tangan pemakainya. Jika tidak, benda tersebut dikatakan tidak akan memiliki fungsi dan nilai praktis. Dalam hal desain, kenyamanan dari penggunaan karya seni kriya ini disebut ergonomis. Contoh lainnya adalah dalam pembuatan sebuah kursi, si pembuat kursi harus memperhitungkan orang yang akan menggunakannya. Hal itu dilakukan agar si pengguna kursi merasa nyaman saat Keluwesan Segi keluwesan benda terapan terdapat pada hubungan yang serasi antara bentuk benda dengan nilai gunanya. Contoh nilai keluwesan dalam hasil seni kriya misalnya dapat dilihat dari sepatu. Pembuat sepatu harus mempertimbangkan si pengguna sepatu. Bentuk sepatu yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan si penggunanya. Misalnya, sepatu olahraga digunakan untuk berolahraga, sedangkan sepatu pesta digunakan untuk berpesta. c. Keamanan Jaminan keamanan penggunaan sebuah benda perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak mencelakakan pemakainya. Contoh, ketajaman sebuah pisau harus diimbangi pertimbangan keselamatan kerja pengguna pisau tersebut. 2. Syarat Keindahan atau Estetika Nilai kegunaan yang terdapat pada sebuah benda belum lengkap tanpa adanya unsur keindahan. Sebelum menggunakan sebuah benda, seseorang pastinya akan tertarik pada nilai keindahan yang terpancar dari benda tersebut. Oleh karena itu, akan timbul dorongan untuk memilikinya karena ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri memiliki benda yang indah. Dalam mendesain benda-benda hasil seni terapan, harus memerhatikan aspekaspek sebagai berikut, yaitu aspek bahan, aspek teknik, aspek kriya, aspek alat, dan aspek fungsi. a. Aspek Bahan Sifat dasar bahan akan sangat berpengaruh pada penentuan teknik dan bentuk karya seni terapan yang diinginkan. Pengenalan karakteristik bahan ini sangat diperlukan karena menyangkut kualitas benda yang diproduksi. Dalam seni terapan, sangat lazim untuk menggunakan bahan-bahan alami. Kekayaan flora dan fauna di Nusantara sangat mendukung dalam pemilihan bahan yang lebih beragam. b. Aspek Teknik Aspek teknik harus disesuaikan dengan karakteristik bahan dan keterampilan yang dimiliki seorang pengrajin. Hal ini berkaitan dengan kualitas produk yang ingin dicapai. Berbagai teknik dalam seni terapan yang disesuaikan dengan bahan dan alat yang digunakan adalah mengukir, menuang, menenun, menempa, menganyam, dan Aspek Kriya Salah satu peran seniman karya seni kriya adalah lahirnya bentuk-bentuk ungkapan baru sebagai wujud kreativitas berkesenian yang tak pernah surut. Peniruan karya sebagian merupakan hal yang lumrah dalam seni kriya. Hal ini justru mendorong lahirnya ekspresi baru yang lebih menarik. d. Aspek AlatFaktor alat sangat mendukung dalam pembuatan karya seni terapan, misalnya dalam pembuatan kain tenun tradisional Ulap Doyo dari Kalimantan Timur. Alat tradisional pakan lungsi lebih tepat dibandingkan dengan mempergunakan alat tenun Aspek Fungsi Fungsi yang paling umum dalam seni kriya adalah fungsi pakai. Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya untuk kerajinan jenis tertentu adalah fungsi dekorasi atau hias.
penciptaan benda benda kriya lebih mengutamakan fungsi